Selasa, 10 April 2012

Kegiatan Pembacaan Maulid Simtudduror Santriwan & Santriwati PPM Al Islah Kebumen Setiap Awal Bulan Sebagai Wujud Aplikasi Hubun/Cinta NABI MUHAMMAD SAW. 

Adapun Biografi Pengarang Kitab Maulid Simtudduror

Al Imam Al Habib Ali bin Muhammad bin Husin Al Habsyi dilahirkan pada hari Jum’at 24 Syawal 1259 H di Qasam, sebuah kota di negeri Hadhramaut.Beliau dibesarkan di bawah asuhan dan pengawasan kedua orang tuanya;ayahandanya, Al-Imam Al-Arif Billah Muhammad bin Husin bin AbdullahAl-Habsyi dan ibundanya; As-Syarifah Alawiyyah binti Husain bin AhmadAl-Hadi Al-Jufri, yang pada masa itu terkenal sebagai seorang wanitayang solihah yang amat bijaksana.




Pada usia yang amat muda, Habib Ali Al-Habsyi telah mempelajari danmengkhatamkan Al-Quran dan berhasil menguasai ilmu-ilmu zahir dan batinsebelum mencapai usia yang biasanya diperlukan untuk itu. Olehkarenanya, sejak itu, beliau diizinkan oleh para guru dan pendidiknyauntuk memberikan ceramah-ceramah dan pengajian-pengajian di hadapankhalayak ramai, sehingga dengan cepat sekali, dia menjadi pusatperhatian dan kekaguman serta memperoleh tempat terhormat di hatisetiap orang. Kepadanya diserahkan tampuk kepimpinan tiap majlis ilmu,lembaga pendidikan serta pertemuan-pertemuan besar yang diadakan padamasa itu.
Selanjutnya, beliau melaksanakan tugas-tugas suci yang dipercayakanpadanya dengan sebaik-baiknya. Menghidupkan ilmu pengetahuan agama yangsebelumnya banyak dilupakan. Mengumpulkan, mengarahkan dan mendidikpara siswa agar menuntut ilmu, di samping membangkitkan semangat merekadalam mengejar cita-cita yang tinggi dan mulia.
Untuk menampung mereka, dibangunnya Masjid “Riyadh” di kota Seiwun(Hadhramaut), pondok-pondok dan asrama-asrama yang diperlengkapi denganberbagai sarana untuk memenuhi keperluan mereka, termasuk soalmakan-minum, sehingga mereka dapat belajar dengan tenang dan tenteram,bebas dari segala pikiran yang mengganggu, khususnya yang bersangkutandengan keperluan hidup sehari-hari.
Bimbingan dan asuhan beliau seperti ini telah memberinya hasilkepuasan yang tak terhingga dengan menyaksikan banyak sekali di antaramurid-muridnya yang berhasil mencapai apa yang dicitakannya, kemudianmeneruskan serta menyiarkan ilmu yang telah mereka peroleh, bukansahaja di daerah Hadhramaut, tetapi tersebar luas di beberapa negerilainnya – di Afrika dan Asia, termasuk di Indonesia.
Di tempat-tempat itu, mereka mendirikan pusat-pusat dakwah danpenyiaran agama, mereka sendiri menjadi perintis dan pejuang yanggigih, sehingga mendapat tempat terhormat dan disegani di kalanganmasyarakat setempat. Pertemuan-pertemuan keagamaan diadakan padaberbagai kesempatan. Lembaga-lembaga pendidikan dan majlis-majlis ilmudidirikan di banyak tempat, sehingga manfaatnya benar-benar dapatdirasakan dalam ruang lingkup yang luas sekali.
Beliau meninggal dunia di kota Seiwun, Hadhramaut, pada hari Ahad 20Rabi’ul Akhir 1333 H dan meninggalkan beberapa orang putera yang telahmemperoleh pendidikan sebaik-baiknya dari beliau sendiri, yangmeneruskan cita-cita beliau dalam berdakwah dan menyiarkan agama.
Di antara putera-putera beliau yang dikenal di Indonesia ialahputeranya yang bongsu; Al-Habib Alwi bin Ali Al-Habsyi, pendiri Masjid“Riyadh” di kota Solo (Surakarta). Dia dikenal sebagai peribadi yangamat luhur budi pekertinya, lemah-lembut, sopan-santun, sertaramah-tamah terhadap siapa pun terutama kaum yang lemah, fakir miskin,yatim piatu dan sebagainya. Rumah kediamannya selalu terbuka bagi paratamu dari berbagai golongan dan tidak pernah sepi dari pengajian danpertemuan-pertemuan keagamaan. Beliau meninggal dunia di kota Palembangpada tanggal 20 Rabi’ul Awal 1373 H dan dimakamkan di kota Surakarta.
 
Banyak sekali ucapan Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi yang telahdicatat dan dibukukan, di samping tulisan-tulisannya yang berupapesan-pesan ataupun surat-menyurat dengan para ulama di masa hidupnya,juga dengan keluarga dan sanak kerabat, kawan-kawan serta murid-muridbeliau, yang semuanya itu merupakan perbendaharaan ilmu dan hikmah yangtiada habisnya.
Dan di antara karangan beliau yang sangat terkenal dan dibaca padaberbagai kesempatan di mana-mana, termasuk di kota-kota di Indonesia,ialah risalah kecil ini yang berisi kisah Maulid Nabi Besar MuhammadSAW dan diberinya judul “Simtud Duror Fi Akhbar Maulid Khairil Basyarwa Ma Lahu min Akhlaq wa Aushaf wa Siyar (Untaian Mutiara KisahKelahiran Manusia Utama; Akhlak, Sifat dan Riwayat Hidupnya).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan Komen Disini